pengganti nasi |
Namun, ternyata tidak semua rakyat Indonesia bergantung dengan beras dalam kehidupan sehari-harinya. Di Negara ini ternyata ada berbagai suku dan golongan yang lebih memilih bahan makanan lain sebagai sumber karbohidrat.
Berikut adalah beberapa makanan pokok rakyat Indonesia yang tidak terbuat dari beras. Beberapa jenis makanan ini berasal dari berbagai wilayah dan dibudayakan oleh berbagai suku di Indonesia.
Ubi jalar
Ubi jalar adalah salah satu bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Oleh sebab itu bahan makanan ini bisa digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi.Hingga saat ini penduduk dari daerah Jayawijaya memakan ubi jalar sebagai makanan pokok mereka. Makanan ini biasanya mereka olah dengan cara dibakar ataupun direbus.
Nasek Empog
Nasek empog atau nasi jagung adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang berasal dari madura. Nasek empog biasanya digunakan sebagai bahan pokok masyarakat Madura di jaman dahulu.Seperti namanya, bahan utama dari pembuatan makanan ini adalah jagung. Jagung yang dipilih biasanya adalah jagung yang sudah tua agar membuat hasil masakan nasek empog nantinya bisa menjadi lebih gurih. Selain itu, jagung yang lebih tua biasanya lebih murah harganya daripada jagung manis ataupun jagung muda.
Cara pembuatan bahan makanan ini juga terhitung mudah. Pertama, jagung tua yang telah disiapkan dipisahkan dari tunggulnya lalu ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan itu lalu dicuci sampai bersih untuk kemudian direndam di dalam air selama kurang lebih tiga hari tiga malam.
Setelah tiga hari, cuci kembali beras jagung yang telah direndam dengan dengan air bersih lalu tiriskan. Setelah cukup kering, tumbuk kembali beras jagung yang telah ditiriskan agar menjadi lebih halus. Terakhir, tepung jagung lalu dimasak dengan menggunakan air layaknya memasak beras pada umumnya.
Lauk yang sering disandingkan dengan makanan khas ini sama seperti lauk lainnya yang sering kita makan bersama nasi putih. Salah satu lauk khas lainnya yang sering dimakan bersama nasek empog adalah rempeyek khas masyarakat Jawa Timur yaitu Iwa Peyek.
Namun, seiring berjalannya jaman pada saat sekarang ini sering kita temui nasek empog yang berisikan campuran nasi jagung bersama nasi putih. Selain dinamakan nasek empog oleh rakyat Madura, nasi jagung ini juga terkenal dengan nama Sakelan bagi rakyat Temanggung, Jawa Timur.
Masyarakat di kedua wilayah ini mengkonsumsi sagu sebagai makanan pokok karena kedua wilayah ini memang kaya dengan tanaman sagu.
Cara mengolah: untuk memanen sagu, batang sagu harus sudah cukup usia antara 3-5 tahun. Sagu yang siap dipanen akan ditebang dan bonggolnya diperas untuk mendapatkan sari pati yang menghasilkan tepung sagu. Hasil olahan sagu adalah papeda yang bentuknya seperti lem. Papeda inilah yang menjadi “nasi”-nya masyarakat Maluku dan Papua. Teman menyantap papeda biasanya adalah ikan kuah kuning dan sayur ganemo yaitu tumisan daun melinjo muda dengan buah papaya muda dan cabai merah. Konon, menyantap sayur ganemo dapat mencegah malaria.
Singkong tumbuh subur di Desa Cireundeu. Sehingga masyarakat di daerah ini menjadikan singkong sebagai makanan pokok mereka. Mereka mengolah singkong menjadi tepung beras atau beras singkong.
Cara mengolah: Singkong yang telah diparut, diperas untuk diambil patinya. Kemudian ampasnya dijemur hingga kering lalu digiling menjadi tepung. Untuk menyantapnya, tepung singkong diberi air dan dikukus. Nasi singkong pun siap disantap bersama lauk-pauknya.
Masyarakat Sigedong menjadikan nasi jagung atau sakelan sebagai makanan pokok mereka, seperti halnya nasi beras pada masyarakat lain. Jika ada istilah belum makan jika belum makan nasi, begitu halnya warga Sigedong, mereka belum merasa makan jika belum menyantap nasi jagung. Bahkan menurut mereka, nasi jagung lebih memberi tenaga dibanding nasi beras, selain itu lebih tahan lama.
Cara mengolah: Jagung dijemur lebih dulu dibawah sinar matahari. Karena daerah yang terletak di pegunungan ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi, warga Sigedong memiliki cara tersendiri dalam mengeringkan jagung. Mereka yang masih memakai tungku berbahan kayu dalam memasak, menyimpan hasil panen jagung di atas tungku dalam sebuah tempat khusus yang mereka buat sendiri. Sehingga setiap kali mereka memasak, asap dari kayu bakar di tungku itulah akan mengasapi dan mengeringkan jagung-jagung tersebut. Jagung yang sudah kering, diambil bijinya lalu ditumbuk. Biji jagung lalu direndam selama tiga hari, kemudian ditumbuk lagi hingga halus dan lembut menjadi tepung jagung yang oleh warga Sigedong disebut sakelan. Untuk mengonsumsinya, seduh sakelan dengan air hangat lalu dikukus.
Kapurung adalah makanan pokok khas Sulawesi Selatan khususnya daerah Luwu dan sekitarnya. Makanan ini diolah dari tepung sagu yang dimasak hingga kental seperti lem. Makanan ini disajikan dengan sayur berkuah dan ikan sehingga memiliki rasa asam segar. Biasanya jantung pisang jadi komponen wajib dan bisa dimasak dengan bahan lain seperti kangkung dan kacang panjang.
Ubi kayu atau singkong pada umumnya dimakan sebagai camilan. Tapi orang Makassar punya cara yang beda untuk mengolahnya sebagai makanan pokok lho, lho. Singkong yang telah dikupas dipotong ukuran dadu. Selanjutnya direbus dengan sayuran seperti wortel dan jagung. Sop ubi ini rasanya gurih dengan kuah segar. Taburan bawang goreng, kacang goreng dan sambal akan menambah kesedapannya. Resepnya seperti sop pada umumnya sehingga teman sehat bisa mencobanya di rumah lo.
Warga NTT mengkonsumsi jagung bose sebagai sumber karbohidratnya. Makanan pokok ini dibuat dengan cara memasak jagung tumbuk yang sudah dihilangkan kulit arinya. Bose itu artinya lunak, teman sehat. Jadi, teksturnya lembut seperti bubur. Rasanya akan lebih nikmat jika dipadukan dengan kacang merah, garam dan santan. Teman sehat jangan lupa menambahkan daging se’i (daging sapi) atau lawar ikan (Ikan teri) sebagai sumber protein
Selain lima makanan di atas masih ada juga Sakelan atau nasi jagung di Temanggung Jawa Tengah dan bubur Jawawut yang diolah dari serealia Jawawut di Biak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar